BAB I
PENDAHULUAN
a) LATAR BELAKANG
Indonesia
sampai saat ini dikenal sebagai negara berpenduduk muslimterbanyak di dunia.
Penyebaran agama Islam di Indonesia tentunya merupakanhal yang menarik untuk dikaji. Mengingat wilayah Indonesia yang berupakepulauan
yang letaknya jauh dari sumber lahirnya Islam (Jazirah Arab), selainitu satu hal lain yang perlu diingat bahwa sebelum
Islam datang, masyarakatIndonesia telah berabad-abad mengenal ajaran
Hindu dan Budha. Jika melihatkeadaan
tersebut, dapat kita simpulkan bahwa bukanlah dengan carasembarang Islam berhasil disebarkan di Indonesia
hingga bisa berkembang pesat dan tetap bertahan hingga saat ini.Pembahasan mengenai penyebaran Islam di Indonesia
tentunya tidak cukup hanya dengan mempelajari metode dakwah dan penyebaran
Islam yangdilakukan oleh para ulama Islam
ketika awal penyebaran saja. Namun juga berkenaan dengan sifat, tingkah
laku dan keadaan masyarakat Indonesia padasaat itu. Mengenai hal-hal
yang menjadi penyebab mereka memilih berpindahke agama Islam alih-alih tetap
mempertahankan ajaran agama sebelumnya.Salah
satu cara yang paling mudah untuk mengetahui proses penyebaran Islam di Indonesia serta hal-hal
yang menjadi penyebab sebagianmasyarakat
Indonesia beralih ke agama Islam adalah dengan mengetahuisejarah-sejarah awal peradaban Islam dimulai.
Untuk itu, dalam makalah ini penulis berusaha mengungkapkan sederet bukti
sejarah peradaban Islam padamasa awal
penyebaran Islam di Nusantara khususnya pada masa kerajaan-kerajaan
Islam di Nusantara.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Awal mula
masuknya Islam di IndonesiaSejarah awal mulanya terbentuknya peradaban Islam di
Indonesiacukup rumit. Banyak sarjana yang saling berbeda pendapat kapan Islam mulai muncul di Indonesia. Apabila
digolongkan, setidaknya terdapat tiga(3)
pendapat yang mewakili pendapat-pendapat para sarjana sejarahmengenai
awal masuknya Islam di Indonesia:
a) Pendapat pertama, yaitu pendapat
para orientalis Barat, diantaranyaSnouck Hurgonje yang berpendapat bahwa Islam
masuk ke Indonesia pada abad ke-13 dari
negeri Gujarat dan bukan dari Arab langsung.Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya Makam Sultan Malik al-Saleh
penguasa pertama Samudra Pasai, kerajaan Islam pertama(menurut Snouck
Hurgonje). Selanjutnya menurutnya Malik al-Salehadalah merupakan keturunan
Gujarat. b.Pendapat kedua dikemukan
oleh para Sarjana Muslim, diantaranyayaitu Prof. Hamka. Hamka dan
teman-temannya berpendapat bahwaIslam
sudah mulai masuk Indonesia pada abad ke-1 H atau sekitar abad ke-7 M. Buktinya yaitu bahwa jalur pelayaran
dari Arab, India,melalui selat Malaka yang menghubungkan Dinasti Umayah
denganKekaisaran Dinasti Tang di China dan Sriwijaya di Asia Tenggara,telah ramai dan bersifat internasional, sejak
abad ke-7 M, jauhsebelum Samudra Pasai berdiri.c.Pendapat ketiga berasal dari para Sarjana Muslim kontemporer seperti
Taufik Abdullah, yang berusaha mengkompromikan keduanya.Menurutnya memang benar apabila dikatakan Islam telah masuk kewilayah Indonesia sejak abad ke-7 M, tetapi masih
dianut olehsebagian orang yang berdomisili
disekitar pelabuhan. Barulah Islammasuk
secara besar-besaran dan memiliki kekuatan politik padasekitar abad
ke-13 yaitu pada masa kerajaan Samudra Pasai.Kenyataannya
dalam perkembangan sejarah Indonesia dari ketiga pendapat para sarjana
sejarah tersebut, pendapat kedualah yang palingmendekati kebenaran. Hal ini dibuktikan dengan diketemukan bukti sejarah
mengenai kerajaan Perlak yang sudah berdiri sejak permulaan abadke-9 M, jauh sebelum Samudra Pasai lahir. Bahkan
bisa dibilang hampir bersamaan
dengan Imperium penguasa Asia Tenggara pada masa itu,kerajaan Sriwijaya.Berkenaan dengan proses penyebaran Islam di
Indonesia, hampir seluruh sarjana sejarah sepakat bahwa awal mula
penyebaran Islam adalahmelalui jalan damai bukan dengan jalan ekspansi sebagaimana
yang terjadidi Timur Tengah kala itu.Setidaknya terdapat enam (6) saluran yang
dijadikan oleh para da’imuslim dalam menyebarkan agamanya:
1. Perdagangan,hal
ini yang biasanya dilakukan oleh pedagangmuslim baik dari Arab, Maroko, Mesir
maupun Gujarat. Merekamengenalkan agama (Islam) mereka kepada para penduduk
lokaltempat mereka
berlabuh. Sikap yang menjadi ciri pedagang muslim pada waktu itu adalah
jujur dan amanah, sehingga berhasil menarik simpati banyak penduduk lokal.
2. Dakwah/tabligh,
yaitu yang sering kali dilakukan oleh para pengembara muslim. Mereka
biasanya ikut serta dengan rombongan pedagang untuk kemudian selanjutnya
mengembara ke tempat lainkemudian disana mereka akan memperkenalkan agama Islam
kepada penduduk setempat.
3. Perkawinan,
sebagian pedagang muslim biasanya akan ada yangmenetap di suatu tempat dan mulai
mempunyai pengaruh dalam perdagangan di wilayah tersebut. Kemudian karena
kedudukkanmereka tersebut, banyak pedagang muslim yang dapat menikahiketurunan para bangsawan bahkan
keluarga kerajaan, tentunya setelahsebelumnya
masuk Islam terlebih dahulu. Dengan demikian lambatlaun pengaruh
kekuasaan dapat didominasi oleh keturunan muslim.
4. Pendidikan, setelah kedudukan umat
Islam mantap, dan menguasaikekuatan ekonomi.
Selanjutnya pusat pendidikan Islamlah yangselanjutnya mengambil peran penting
dalam penyebaran dakwahIslam. Sebut
saja Samudra Pasai yang pada masa jayanya dijadikan pusat pendidikan agama
Islam sekaligus pusat dakwah pertama yangdidatangi oleh santri-santri lokal. Selain itu pesantren/pusat pendidikan Islam pada kala itu juga
digunakan sebagai wadah penggemblengan
kader-kader politik selain sebagai tempat pembelajaran bagi
masyarakat muslim. Sebut saja pesantren-pesantrendi Jawa seperti; Pesantren Gunung Jati, yang menelorkan SunanGunungjati, pendiri Kerajaan Cirebon; Pesantren
Ampel Denta yangmendidik Raden Patah, sehingga berhasil mendirikan
Kerajaan IslamPertama di tanah Jawa; dan
pesantren Giri, yang berhasil mendidik Sultan Zainal Abidin,
penguasa Gowa-Tallo (Makassar).
5. Tasawuf dan Tarekat, ajaran
tasawuf/tarekat sangat identik denganajaran
teosofi yang bercampur dengan hal-hal magis serta amalan-amalan tertentu.Hal
ini banyak memiliki persamaan dengan ajaran masyarakat Indonesia pada kala itu
yaitu ajaran Hindu dan Budha.Sehingga ajaran agama baru tersebut (Islam versi
sufi) lebih mudahditerima oleh mereka, disamping kelebihan agama Islam yang
manatidak mengenal kasta, tidak seperti agama mereka sebelum merekayang
mengenal kasta. Pada perkembangan selanjutnya, beberapa sufiakhirnya mendapat
kedudukan sebagai penasehat kerajaan.
6. Kesenian,
sarana dakwah yang satu ini merupakan yang palingsering dipakai terutama di pulau Jawa.
Walisongo sebagai penyebar agama Islam di Jawa paling sering memakai
sarana kesenian sebagaialat dakwah mereka. Sebut saja Sunan Kalijaga dengan
wayang kulitdan syair
Ilir-ilirnya dan Sunang Bonang dengan Gamelannya
Keenam saluran
tersebut merupakan saluran-saluran yang paling banyak dipakai oleh da’i
dan ulama muslim dalam menyebarkan agamaIslam pada masa permulaan Islam di
Indonesia. Namun tidak dipungkiri bahwa dalam perkembangan
selanjutnya banyak kerajaan Islam yangmelakukan perluasan Islam dengan cara kekerasan (perang).2.Kerajaan-kerajaan Islam di IndonesiaKerajaan-kerajaan Islam di Indonesia ternyata
telah mulai berdirisejak abad ke-9.
Jauh ketika kerajaan raksasa Sriwijaya masih menguasaiwilayah Asia Tenggara.
Berikut beberapa kerajaan besar Islam yang berdiriselama kurun waktu antara
abad ke 9 hingga abad ke 19, kerajaan-kerajaantersebut antara lain:a.Kerajaan Perlak Kesultanan Perlak
merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia.Kesultanan
Perlak berdiri dari selama kurang lebih 4,5 (empat setengah)abad yaitu
dari tahun 840 - 1292 M, sebelum akhirnya bergabung dengankerajaan Samudra Pasai.
Sebenarnya jauh
sebelum Kesultanan Perlak berdiri,
di wilayah tersebut telah berdiri kerajaan/negeri Perlak yang manaraja dan rakyatnya merupakan keturunan dari
Maharaja Pho He La dan para pengikutnya.
Pada awal abad
ke-9 M, rombongan berjumlah 100 orang dariTimur Tengah menuju pantai Sumatera
yang dipimpin oleh NakhodaKhilafah.
Rombongan ini bertujuan untuk berdagang sekaligus membawasejumlah da'i yang bertugas untuk membawa dan
menyebarkan Islam kePerlak. Dalam waktu kurang dari setengah abad, raja dan rakyat
Perlak meninggalkan agama lama mereka (Hindu dan Buddha), yang kemudiansecara
sukarela berbondong-bondong memeluk Islam.
Perkembangan
selanjutnya sebagian besar rombongan dakwahtersebut menetap dan menikah dengan penduduk setempat. Salah
satunyayaitu Sayyid Ali bin Muhammad bin
Ja'far Shadiq, prajurit keturunanQuraisy yang dinikahkan dengan seorang
Putri Makhdum Tansyuri, salahsatu adik dari Meurah Perlak yang bernama Syahir
Nuwi. Dari Perkawinantersebut lahirlah Sayid
Abdul Aziz, yang kemudian hari menjadi sultan pertama dari Kesultanan
Perlak pada tahun 840 M dengan gelar SultanAlaiddin Sayid Maulana Abdul
Azis Shah (840-864 M).
Kesultanan
Perlak pada awal berdirinya adalah menganut aliranSyiah. Selama
berpuluh-puluh tahun kesultanan Perlak mendapatdukungan penuh dari Dinasti Fatimiah di
Mesir. Barulah pada awal abadke-12
ketika dinasti Fatimiah telah hancur dan dinasti Mamaluk
berkuasa, pengaruh Syiah di Perlak semakin tergeser dengan Aliran
Sunni.Mengenai aliran Sunni, aliran ini baru masuk ke Perlak pada masa pemerintahan sultan ke-3 Perlak yaitu Sultan
Alaiddin Syed MaulanaAbbas Shah (888-913 M). Setelah sultan tersebut meninggal
terjadilah pergolakkan antara Syiah dan Sunni dalam perebutan
kekuasaan di Perlak.Sehingga sejak tahun 913
M hingga tahun 983 M kekuasaan KesultananPerlak silih berganti antara Sunni dan Syiah. Baru pada tahun 983 Msetelah sultan ke- 7 Sultan Makhdum Alaiddin Abdul
Malik Shah JohanBerdaulat meninggal, kerajaan Perlak dibagi menjadi dua bagian,
yaituPerlak Pesisir (Syiah) dipimpin oleh Sultan Alaiddin Sayid Maulana
Shah(986 – 988) M dan Perlak Pedalaman
(Sunni) dipimpin oleh SultanMakhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan
Berdaulat (986 – 1023 M).Kesultanan Perlak kembali bersatu ketika terjadi
penyerangan olehkerajaan Sriwijaya pada
tahun 988 M yang menewaskan di Sultan Alaiddin Sayid Maulana Shah (Perak
Pesisir/Syiah). Rakyat Perlak bersatu melawan
Kerajaan Sriwijaya dibawah pimpinan Sultan MakhdumAlaiddin Malik Ibrahim Shah
Johan Berdaulat (Sunni) dan berhasilmengalahkan dan mengusir pasukan Sriwijaya
pada tahun 1006 M.Selanjutnya kekuasaan kesultanan Perlak hingga sultan
terakhir (1292 M)secara turun temurun dipegang oleh keturunan Sultan Makhdum
AlaiddinMalik Ibrahim Shah Johan Berdaulat yang beraliran Sunni.Selama Kurang lebih 4,5 abad berdiri, kesultanan
Perlak telahdipimpin oleh 18 sultan, urutan sultan-sultan Perlak
tersebut yaitu:
1) Sultan Alaiddin
Syed Maulana Abdul Aziz Shah (840-864)2)Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul
Rahim Shah (864-888)3)Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Shah (888-913)4)Sultan
Alaiddin Syed Maulana Ali Mughat Shah (915-918)5)Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul
Kadir Shah Johan Berdaulat(928-932)6)Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah
JohanBerdaulat (932-956)7)Sultan
Makhdum Alaiddin Abdul Malik Shah Johan Berdaulat (956-983)8)Sultan
Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat (986-1023)9)Sultan
Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Shah Johan Berdaulat(1023-1059)10)Sultan
Makhdum Alaiddin Malik Mansur Shah Johan Berdaulat (1059-1078)11)Sultan
Makhdum Alaiddin Malik Abdullah Shah Johan Berdaulat(1078-1109)12)Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ahmad Shah Johan
Berdaulat (1109-1135)13)Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Shah
Johan Berdaulat(1135-1160).
Kerajaan
Samudra Pasai didirikan oleh Meurah Selu yangsebelumnya beragama Hindu, kemudian memeluk Islam setelah
menerimadakwah dari para ulama Syiah dari
wilayah Perlak. Meurah Selu adalah putra
dari Meurah Gajah, penguasa wilayah Pasai pada sebelumnya.Meurah Selu kemudian
menganut ke aliran Sunni Syafi’iyah setelah bertemu dengan Syaikh Ismail, utusan penguasa Dinasti Mamaluk
padamasa itu, yang di utus untuk meluruskan ajaran Syiah sisa
peninggalanDinasti Fatimiah ke ajaran Sunni. Setelah pertemuan tersebut,
kemudiania mengganti namanya dengan gelar pemberian Syaikh Ismail yaitu
Malik Al-Saleh.
Malik Al-Saleh
memerintah kerajaan Samudra Pasai kurang lebih29 tahun. Setelah menganut Islam Sunni
beliau merupakan raja yang paling
gencar memerangi Syiah pada masa itu. Selanjutnya Malik Al-Salehmenikahi Putri Ganggang Sari, Putri dari Sultan
Perlak ke-17 SultanMakhdum Alaiddin
Malik Muhammad Amin Shah II Johan Berdaulat.Dari pernikahan tersebut kemudian
lahirlah raja Pasai berikutnya yaituMahmud Malik Al-Dzahir.Pada masa Mahmud Malik Al-Dzahir, Samudra Pasai
mengalami perkembangan yang
cukup pesat. Selain perdagangan yang semakinmaju,pada masa Mahmud Malik
Al-Dzahir juga berhasil menguasaiwilayah-wilayah
lain disekitar Pasai. Salah satu perluasan wilayah yangcukup berpengaruh yaitu ketika kesultanan Perlak,
kesultanan milik kakeknya sendiri, menyerahkan diri kepada Samudra
Pasai setelah Sultanterakhir mereka Sultan
Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz JohanBerdaulat
meninggal dunia.
Dengan demikian
Wilayah Samudra Pasai pada
masa itu telah meliputi Pasai, Perlak dan negeri-negeri kecil
disekitar keduanya.
Sekitar tahun
1345 M , pada masa pemerintahan Manshur Malik Al-Dzahir (raja
pasai ke-3), Samudra Pasai mendapat Serangan dariMajapahit. Serangan tersebut
menyebabkan Manshur Malik Al-Dzahir tewas dan keluarga kerajaan terpaksa
melarikan diri dari ibukota. Baru pada tahun 1350 M invansi militer
Majapahit dapat dipadamkan olehAhmad
Malik Al-Dzahir.
Kerajaan
Samudra Pasai kembali bangkit ketika masa pemerintahan Zainal Abidin Malik Al-Dzahir. Namun pada
tahun 1405 M,Zainal Abidin Malik Al-Dzahir
tewas terbunuh oleh Raja dari kerajaan Nakur ketika terjadi
penyerangan. Selanjutnya pemerintahan diambil aliholeh istrinya Ratu
Nahrasiyah.Selama hampir 2,5 abad Kerajaan Samudra Pasai Berdiri, kerajaan ini
telah dipimpin oleh 11 Raja dan seorang Ratu, Raja-raja Pasai tersebut secara
urut yaitu:
1) Malik al-Saleh (1297 - 1326 M)
2)
Mahmud
Malik Al-Dzahir (1326 - 1345 M)3)
3)
Manshur Malik Al-Dzahir (1345 – 1346 M)4)
4)
Ahmad Malik Al-Dzahir (1346-1383 M)5)
5)
Zainal Abidin Malik Al-Dzahir (1383 – 1405 M)
6)
Nahrasiyah
(1405 – 1409 M) Janda dari Zainal Abidin Malik Al-Dzahir
7)
Sultan
Salah ad-Din (1409-1412 M) Menikah dengan Nahrasiyah
8)
Abu Zaid Malik Al-Dzahir (1412-1455 M)
9)
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Usman Shah Johan Berdaulat
(1160-1173)15)
10) Sultan Makhdum
Alaiddin Malik Muhammad Shah Johan Berdaulat(1173-1200)16)
11) Sultan Makhdum
Alaiddin Abdul Jalil Shah Johan Berdaulat (1200-1230)17)
12) Sultan Makhdum
Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II JohanBerdaulat (1230-1267)18)
13) Sultan Makhdum
Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat (1267-1292)
14) Kesultanan
Perlak berakhir setelah Sultan yang ke-18, SultanMakhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan
Berdaulat meninggal padatahun 1292.Kesultanan Perlak kemudian menyatu dengan
Kerajaan Samudera Pasai di bawah kekuasaan Sultan Muhammad Malik Al
Zahir putera dari al-Malik al-Saleh juga merupakan cucu dari Sultan
MakhdumAlaiddin Malik
Muhammad Amin Shah II Johan Berdaulat. Setelah sebelumnya sultan Perlak yang ke-17
Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II Johan Berdaulat
(1230-1267), menikahkansalah
satu putrinya dengan dengan Raja Kerajaan Samudera Pasai, Sultanal-Malik
al-Saleh.
2. Kerajaan
samudra pasai
Kerajaan Samudra Pasai, adalah kerajaan kedua yang berdiri diIndonesia.
Sebelumnya dalam beberapa sumber sejarah dikatakan bahwaSamudra Pasai merupakan
Kerajaan Islam Pertama. Pernyataan tersebutmerunut kepada pendapat para ahli
sejarah dan para orientalis pada akhir abad 19 hingga awal abad 20, sebelum
bukti-bukti mengenai kerajaanPerlak ditemukan. Hal tersebut dapat di maklum,
dikarenakan pada masaitu bukti-bukti sejarah masih relatif terbatas sedangkan
peninggalankerajaan Perlak sebanyak kerajaan Samudra Pasai yang lebih maju danlebih banyak meninggalkan
bukti-bukti sejarah.hubungan dengan kerajaan
Turki Usmani dalam bidang militer, sehinggakekuatan militer kerajaan
Aceh pada masa itu amat disegani.Puncak
kejayaan Aceh terjadi pada masa Sultan Iskandar Muda(1608-1637 M), pada masa itu Kerajaan Aceh wilayah
kekuasaannyameliputi wilayah pesisir Timur dan Barat Sumatra, dari Aceh,
Tanah Gayodan Minangkabau.
Setelah Iskandar Muda meninggal dunia kepemimpinan diganti oleh Iskandar
Tsani. Berbeda dengan Iskandar muda, Iskandar Tsanidinilai kurang cakap dalam memimpin
wilayah kerajaan yang cukup besar pada
masa itu. Selanjutnya sepeninggalan Iskandar Tsani lambat launkerajaan Aceh mengalami kemunduran, bahkan
menjelang abad ke-18 M kerajaan Aceh merupakan bayangan belaka dari masa
silamnya.
3. Kerajaan
demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di pulau Jawa.Kerajaan
Demak berdiri ketika kekuasaan kerajaan Majapahit semakinmelemah. Hal ini
memberi peluang bagi penguasa-penguasa di luar pusatkekuasaan Majapahit, terutama di
wilayah pesisir, untuk mendirikan pusat- pusat kekuasaan yang independen.Salah satu contohnya yaitu Kerajaan Demak.
Dengan dukungan penuh Sunan Ampel dan Walisongo penguasaiwilayah pesisir utara pulau Jawa, Raden Patah,
murid Sunan Ampel,diangkat sebagai Raja Pertama kerajaan Demak.Terdapat banyak versi cerita mengenai asal-usul Raden
Patah.Menurut Babad Tanah Jawi, Raden Patah adalah merupakan anak dariPrabu
Brawijaya, Raja Majapahit terakhir versi Babad Tanah Jawi, denganSelir Keturunan Cina. Karena Permaisuri merasa
cemburu dengan Selir tersebut, maka Selir Cina tersebut diasingkan ke
Palembang ketika sedanghamil. Di negeri Palembang itulah Raden Patah
dilahirkan.Selanjutnya setelah besar Raden
Patah berguru kepada Sunan Ampel. Kemudiandiangkat oleh Brawijaya sebagai
menjadi penguasa di daerah Bintoro(Demak)
setelah berhasil membuka hutan Glagahwangi menjadi sebuah pesantren.
Sejak saat itu pula Raden Patah diakui sebagai putra oleh Prabu Brawijaya.
Atas dukungan dan bimbingan Walisongo khususnya gurunya,Sunan Ampel, Raden Patah akhirnya
memimpin Demak menjadi kerajaanIslam yang
berdiri sendiri. Dan diberi gelar oleh Senopati Jimbun Ngabdurrahman
Panembahan Palembang Sayidin Panatagama.Raden
Patah memerintah Demak hingga tahun 1507. Kemudiandigantikan oleh
anaknya, Pangeran Sabrang Lor yang bergelar Pati Unus.Selanjutnya pada tahun 1524 Pati Unus digantikan oleh SultanTrenggono
yang diangkat oleh Sunan Gunung Jati. Sultan Trenggonomemerintah hingga tahun 1546 M. Pada masa ini,
penyebaran dakwahIslam mengalami perkembangan pesat. Islam dikembangkan
keseluruhwilayah Jawa bahkan hingga
Kalimantan Selatan. Pada tahun 1527diadakan
penaklukan Sunda Kelapa yang dipimpin oleh Fatahilah, dan pada
tahun itu pula kerajaan Majapahit berhasil ditaklukan.Sultan Trenggono tewas dalam penyerangan ke wilayahBlambangan kemudian digantikan oleh anak sulungnya
yaitu SunanPrawoto. Pemerintahan
Sunan Prawoto tidak berlangsung lama karenaSunan Prawoto dibunuh oleh Aria Panangsang, adipati Jipang(Bojonegoro), pada saat terjadi pemberontakan
tahun 1549. Tak lamakemudian Aria
Panangsang berhasil dibunuh oleh Raden Mas Karebet(Jaka Tingkir). Selanjutnya oleh Jaka Tingkir
Pemerintahan Demak dipindah ke Pajang.
4. Kerajaan Pajang
Kerajaan Pajang adalah dianggap sebagai penerus kekuasaanKerajaan Demak.
Raja Pertamanya yaitu Raden Mas Karebet atau lebihdikenal dengan
nama Jaka Tingkir merupakan menantu dari SultanTrenggono, yang dipercayai memimpin wilayah Pajang. Menurut
beberapa sumber ia merupakan keturunan dari Raja Majapahit Lembu Peteng, yangkemudian nantinya akan menurunkan keturunan yang
merupakan salah satu ulama besar pada zaman kemerdekaan Indonesia KH. Abdul
Wahab Hasbullah.Setelah kematian
Sultan Trenggono, ibu kota kerajaan Demak mengalami kekacauan. Terjadi beberapa pemberontakan yang dilakukanoleh para adipati. Puncak dari pemberontakan tersebut
yaitu denganterbunuhnya Sunan
Prawoto, Raja Demak setelah Sultan Trenggono, ditangan Aria Panangsang.
Mendengar kabar tersebut Jaka Tingkir yangmerupakan adik ipar dari Sunan
Prawoto, segera turun tangan. Akhir AriaPanangsang dapat dibunuh oleh Jaka
Tingkir.Setelah itu, Jaka Tingkir sebagai
pewaris tahta kerajaan Demak sepeninggalannya Sunan Prawoto akhirnya
memerintahkan agar seluruhharta pusaka kerajaan Demak dipindahkan ke Pajang.Dengan
demikian berakhirlah
pemerintahan kerajaan Demak dan secara resmi berdirilahkerajaan Demak.Setelah menjadi raja yang berpengaruh di wilayah
Jawa, Jaka Tingkir kemudian bergelar Sultan Adiwijaya.
Sultan
Adiwijaya meninggal pada tahun 1587 dan digantikan olehmenantunya, Aria Pangiri, putra dari Sunan Prawoto. Selama 38 tahunmasa
pemerintahannya banyak perkembangan yang dilakukannya, seperti; perluasan wilayah hingga daerah Madiun,
Blora dan Kediri. Juga berkembangnya kesenian dan kesustraan daerah
pesisir di wilayah pedalaman Jawa.
Aria Pangiri tidak berkuasa lama, karena harus rela diusir olehPangeran
Benawa, putra Sultan Adiwijaya yang tidak puas hanyadijadikan
Adipati Jipang. Pangeran Benawa mengambil alih kekuasaanPajang pada
tahun 1588 M dengan bantuan Senopati Mataram Islam.Sebagai ganti atas
bantuannya, Senopati Mataram meminta “PusakaKerajaan” Pajang. Dengan demikian
secara tidak langsung kerajaanPajang telah menyerahkan kekuasaannya kepada
kerajaan Mataram,Pangeran Benawa masih diangkat menjadi raja pada saat
itu. Selanjutnyakerajaan Pajang tetap berdiri hingga tahun 1618 ketika
kerajaan inimelakukan pemberontakan terhadap Mataram dan berhasil dipadamkanoleh Sultan Agung.
5. Kerajaan
Mataram
Awal
berdirinya kerajaan Mataram adalah ketika Sultan
Adiwijayameminta bantuan kepada Ki Ageng
Pamanahan untuk menumpas pemberontak yang
didalangi Aria Panangsang. Sebagai hadiah
atas perjuangannya tersebut, sultan menghadiahkan wilayah Mataram
kepada Ki Ageng Pamanahan. Beliau itulah
yang nantinya akan menurunkan raja-raja Mataram.Setelah wafatnya Ki Ageng Pamanahan pada tahun 1584, beliaudigantikan
oleh Senopati, putranya. Senopatilah yang dipandang sebagai Sultan pertama kerajaan Mataram. Kedudukkannya
diperkuat ketika Kerajaan Pajang pada
masa pemerintahan Pangeran Benawa, mengakui berada dibawah
kekuasaan Mataram.Senopati kemudian
berkeingin mengusai seluruh kerajaan yangdahulu berada kekuasaan Demak dan Pajang. Namun keinginannyatersebut tidak dapat terpenuhi karena para
raja-raja dari kerajaan tersebutenggan
mengakuinya sebagai penguasa pengganti Demak dan Pajang.Oleh karena itu, melalui peperangan panjang
akhirnya beliau dapat menguasai sebagian dari kerajaan-kerajaan tersebut.Senopati
meninggal pada tahun 1601 dan digantikan oleh putranyaPangeran Seda Ing
Krapyak.Kerajaan Mataram mengalami kejayaan pada masa Sultan Agung, putra
Pangeran Seda Ing Krapyak. Pada tahun 1619 seluruh Wilayah JawaTimur telah tunduk dibawah kekuasaannya. Pada masa
ini pula kontak senjata dengan VOC mulai terjadi.Sultan Agung wafat pada tahun 1646 dan digantikan
olehAmangkurat I. Berbeda dengan ayahnya, karena dinilai tidak cukup
cakap, pada masa pemerintahnya Sultan
Amangkurat I tidak pernah sepi darikonflik,
terutama dengan para ulama dan golongan pesantren. Puncak konflik
tersebut yaitu ketika Amangkurat I membunuh kurang lebih 6000ulama beserta para pengikutnya pada tahun 1647.Pemberontakan
dari pihak kemudian terus menerus
bermunculan hingga akhir hayatnya.Konflik yang berkepanjangan tersebut
dan juga keikutsertaan VOC dalam pemerintahan
yang menyebabkan kerajaan Mataram semakin terpuruk,yang berakhir dengan terpecahnya Mataram menjadi
dua yaitu
a.
Kerajaan Cirebo
Kerajaan Cirebon adalah kerajaan Islam
pertama di wilayah JawaBarat.
Didirikan oleh Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal dengan SunanGunung Jati. Pada awalnya Cirebon sendiri
merupakan wilayah darikerajaan Padjajaran yang pada saat itu rajanya belum
memeluk Islam.Wilayah Cirebon pada
awalnya dibesarkan oleh PangeranWalangsungsang/Pangeran
Cakrabuana, putra Prabu Siliwangi dari istrikeduanya Putri Subanglarang, anak Ki gendeng Tapa perintis wilayahCirebon. Pada mulanya Pangeran Walangsungsang
adalah merupakan putera mahkota Kerajaan Pajajaran, namun karena beliau
memeluk Islammaka beliau hanya diberi hak untuk mengelola wilayah
Cirebon saja.Selanjutnya setelah Pangeran
Walangsungsang meninggal dunia,digantikan oleh keponakannya, Syarif
Hidayatullah/Sunan Gunung Jati.Pada
masa kekuasaan Sunan Gunung Jati inilah Cirebon berhasilmembebaskan diri
dari wilayah Pajajaran.Sunan Gunung Jati
adalah anak dari Larasantang (adik dariPangeran
Walangsungsang dan juga putri dari Prabu Siliwangi) yangmenikah dengan
Syarif Abdullah, keturunan Bani Hasyim, pada saat naik haji.Pada masa
pemerintahannya Sunan Gunung Jati mengembangkanwilayah kekuasaannya ke beberapa daerah lain di wilayah Jawa Baratseperti;
Majalengka, Kuningan, Kawali, Banten dan Sunda Kelapa.Pada 1524 Sunan Gunung Jati menguasai Banten danmenjadikannya sebagai pusat perdagangan muslim di
Jawa. Setelahkembali ke Cirebon, Banten kemudian diserahkan kepada
anaknya SultanHasanuddin.
Selanjutnya pada tahun 1527 M atas
prakasa Sunan Gunung Jati,Kerajaan Cirebon beserta Kerajaan Demak Bintoro dan
Kerajaan Bantendibawah
pimpinan Fatahillah berhasil menaklukan Sunda Kelapa.Sunan Gunung Jati wafat tahun 1658 pada usia 120 tahun dandigantikan oleh Panembahan Ratu I (cucu Sunan
Gunung Jati), setelahsebelumnya
selama dua tahun diwakili oleh Fatahillah, dan kemudianPanembahan Ratu II
(cicit Sunan Gunung Jati). Selanjutnya setelahPanembahan Ratu II, Cirebon dipimpin oleh putranya PanembahanGirilaya.
Sepeninggalan Girilaya Cirebon dipimpin
oleh dua Raja yaituMartawijaya/panembahan Sepuh dan Kartawijaya Panembahan
Anom,masing-masing
memimpin
Kasepuhan dengan gelar Samsudin danKanoman dengan gelar Badrudin.
b.
Kerajaan Banten
Kerajaan Banten didirikan oleh Sunan
Gunung Jati pada tahun1527.
Pada awal pendiriannya Banten difungsikan sebagai pelabuhan dan pusat perdagangan Islam di wilayah Jawa
Barat pada masa itu. Raja pertamanya
yaitu Sultan Hasanuddin, putra Sunan Gunung Jati. Iameneruskan
perjuangan ayahnya, dan berhasil memperluas wilayah Islamhingga daerah lampung
dan wilayah Sumatera Selatan.Setelah Sultan
Hasanuddin wafat (1570), pemerintahan Banten beralih kepada Sultan Yusuf.
Pada masa pemerintahan Sultan Yusuf,tepatnya
tahun 1579, Banten berhasil menaklukkan Kerajaan Pajajaran.Sejak saat itu
secara otomatis sebagian besar wilayah pedalaman JawaBarat masuk kedalam
wilayah Banten.Pada tahun 1580 Sultan Yusuf
meninggal dunia dan digantikanoleh
Sultan Muhammad yang saat itu masih kecil. Oleh karena itu,Sebelum Sultan Muhammad dewasa roda pemerintahan
Banten diwakilioleh seorang Kali/Qadhi.
Sultan Muhammad gugur pada usia 25
tahun pada saat penyerangan ke Palembang. Beliau meninggalkan
seorang putra yangmasih berusia 5 bulan, Sultan Abdul Mafakhir Mahmud Abdul kadir.Sebagaimana
keadaan ayahnya sewaktu masih kecil, sang sultan pundiwakili oleh Kali hingga menginjak
dewasa. Baru pada tahun 1626 sultan Abdul Mafakhir mulai aktif memegang
kekuasaan.Pada masa pemerintahan Abulfath
Abdulfath, pengganti SultanAbdul Mafakhir, kerajaan Banten mengalami beberapa
kali peperanganmelawan VOC yang berakhir ketika diadakan perjanjian
damai pada tahun1659.
c.
Kerajaan Banjar Kerajaan Banjar terletak di daerah
Kalimantan Selatan. KerajaanBanjar merupakan kelanjutan dari kerajaan Daha yang
beragama Hindu.Awal mula kerajaan ini yaitu ketika terjadi konflik
dalam keluargakerajaan. Raja Daha pada waktu itu Raja Sukarama ketika menjelangajalnya
berwasiat agar yang menggantikannya adalah cucunya PangeranSamudra, yang pada saat itu masih
berusia 7 tahun.Wasiat Raja Sukaramatersebut
membuat kaget dan tidak dapat diterima oleh keempat putranya.Setelah Raja Sukarama mangkat, tahta kerajaan
dipegang oleh putratertuanya
Mangkubumi. Namun Mangkubumi tidak berkuasa, karena dia berhasil dibunuh oleh orang suruhan
Tumanggung. AkhirnyaTumanggunglah yang menjadi penguasa Daha setelah
itu. Sementara itu, Pangeran Samudra
mengasingkan diri wilayahmuara, kemudian dia diasuh oleh seorang Patih
bernama Masih. Bersamadengan sang Patih,
Pangeran Samudra menghimpun kekuatan untuk melakukan perlawanan.
Dalam serangan pertamanya pasukannya berhasilmenguasai Muara Bahan, pelabuhan
strategis yang sering dikunjungi oleh pedagang luar.Merasa perlawananannya semakin berat, atas usul
sang patih,Pangeran Samudra akhirnya meminta bantuan dari Kerajaan
Demak.Kerajaan Demak yang pada saat itu dipimpin oleh Sultan Trenggono bersedia membantunya dengan syarat bahwa
setelah kemenangan diraihPangeran Samudra masuk Islam. Persyaratan tersebut
kemudian disetujuiPangeran Samudra, kemudian
dikirimlah seribu tentara kerajaan Demak dan seorang penghulu bernama Khatib Dayan sebagai juru dakwah kewilayah
Kalimantan Selatan tersebut.
Pangeran Samudra akhirnya memperoleh
kemenangan dan sesuai janjinya dirinya beserta kerabat kerajaan dan para
penduduknya dengansukarela memeluk agama Islam. Setelah masuk Islam beliau
diberi gelar Sultan Suryanullah/Suriansyah, sejak saat itu pula
beliau menjadi penguasa
pertama kerajaan Banjar.Sultan Suryanullah
kemudian digantikan oleh putranya, SultanRahmatullah, kemudian Sultan Hidayatullah dan Sultan Musta’inullah/Marhum
Panembahan.
d.
Kerajaan
Sukadana
Kerajaan Sukadana terletak di Kalimantan Barat. Sejak tahun
1590telah berada dibawah kekuasaan kerajaan Demak Bintoro. Raja Sukadanayang
pertama kali memeluk Islam adalah raja Giri Kusuma, beliau sangat berjasa
dalam penyebaran Islam di Kalimantan Barat. Selain Giri Kusuma,(1486) merupakan
raja pertamanya yang memeluk Islam setelah menerimaajakan dari Maulana Husain. Setelah wafat beliau lebih dikenal denganKolona
Marhum.Kolona Marhum digantikan oleh
putranya Zainal Abidin (1486-1500). Pada tahun 1495 Zainal Abidin pergi ke
tanah Jawa dan bergurukepada Sunan
Giri sementara urusan pemerintahan diserahkan kepadawakilnya.Sepulang dari Giri, Zainal Abidin dengan mengajak
sahabatnyaTuhubahahul gencar mendakwahkan Islam. Beliau mendakwahkan
Islamke kerajaan-kerajaan lain di wilayah
Maluku seperti Tidore, Bacan,Jailolo,
Obi dan Loloda. Beliau juga melakukan dakwah ke wilayahGowa-Tallo di Makassar yang pada saat itu telah
bersahabat baik dengankerajaannya.Sejak
pemerintahan Sultan Khairun, kerajaan Ternate terusmenerus melakukan
peperangan melawan Portugis. Dimulai ketika SultanKhairun menandatangani
kesepakatan aliansi kepada Portugis pada tahun1564. Namun perjanjian tersebut
dilanggar sendiri oleh gubernur Portugisuntuk
Ternate de Mesquita dengan bertindak semena-mena terhadaprakyat Ternate. Pada tahun 1565 Sultan Khairun
memaklumkan perangSabil melawan
Portugis. Sultan Khairun terbunuh ketika Portugismenjebaknya dengan
mengundangnya untuk melakukan perundingan.Pengganti
Sultan Khairun, Sultan Babullah (1570-1583) secaratotal memerangi Portugis dan
berhasil mendapatkan kemenangan padatahun 1575 M.
e.
Kerajaan
Gowa-TalloKerajaan Gowa telah berdiri sejak
abad ke 14 M, yang didirikanoleh
seorang raja yang bernama To Manurung. Kemudian bergabungmenjadi satu
dengan wilayah Tallo pada masa Tumapa'risi' Kallonna (awal abad 16).Sejak abad 15 M kerajaan ini telah berkembang
pesat sebagai pusat perdagangan laut di wilayah Nusantara bagian
tengah, sejak saat itu pula kerajaan ini telah sering mendapat ajakan dari
Raja-raja Ternate yangmemang telah lama
menjalin hubungan baik dengan mereka. Namundakwah dari raja-raja Ternate belum berhasil. Baru pada waktu Dato’
RiBandang datang ke wilayah Gowa Tallo, Islam mulai diterima oleh para penduduk
dan para kerabat kerajaan. Akhirnya pada tahun 1605 Tuminangri Gaukanna, raja Gowa-Tallo yang ke-14 memeluk
Islam dan bergelar Sultan Alaudin.Pada masa pemerintahan Sultan
Alauddin Islam disebarkan dengancepat, sebagaimana tradisi keturunan To
Manurung untuk menyampaikankabar baik kepada
yang lain. Kerajaan ini segera memberitakan tentangIslam kepada kerajaan-kerajaan lain yaitu; Luwu,
Wajo, Soppeng danBone. Luwu menerima
dakwah Islam dengan baik. Sedangkan kerajaanWajo, Soppeng dan Bone baru
memeluk Islam setelah ditaklukkan terlebihdahulu.Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (1654-1669 M)kerajaan
Gowa berkembang meliputi wilayah Sulawesi Selatan, SulawesiTenggara dan pulau-pulau sekitarnya termasuk
Sumbawa. Pada masa pemerintahannya ini pula kerajaan Gowa-Tallo tidak
pernah sepi dari peperangan
dengan Belanda, hingga akhirnya pada tahun 1669 M SultanHasanuddin turun
Tahta setelah menandatangani perjanjian dengan pihak Belanda dan digantikan oleh anaknya
Mapasomba/Sultan Amir Hamzah.
Selanjutnya kerajaan Gowa-Tallo
hanyalah berupa kerajaan bayangan dibawah kekuasaan Belanda hingga
kemerdekaan Republik Indonesia.
Selama kurun waktu 3 abad setelah itu,
hanya sedikit perlawanan kecil yang dilakukan oleh beberapa raja Gowa-Tallo.
Rajaterakhir Gowa-Tallo yaitu Sultan
Muhammad Abdul Kadir Aidudin, wafattahun 1960.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Para sarjana sejarah berbeda pendapat dalam menentukan kapanagama Islam mulai menyebar di
Indonesia. Setidaknya terdapat tiga pendapatmengenai hal tersebut:Pertama, pendapat orientalis barat yang mengatakan
bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13, di bawa oleh para pedagang
dari Gujaratdan raja Pasai pertama Malik al-Saleh merupakan keturunan
Gujarat.2.Kedua, dari para sarjana muslim
yang yakin bahwa Islam masuk Indonesia pada abad ke-7 M/ 1 H,
dibawa oleh para pedagang Bani Umayah.3.Ketiga,
pendapat sarjana muslim kontemporer yang mengatakan bahwamungkin saja Islam
masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M. Namun, perkembangan kebudayaan Islam baru menemukan momentumnya padaabad
ke-13 M.Berdasarkan perkembangan penelitian sejarah saat ini, belakangan inidiketahui bahwa pendapat kedualah yang paling
kuat. Dibuktikan denganditemukan bekas kerajaan Perlak yang berdiri
sejak abad ke-9, jauh sebelumSamudra Pasai berdiri. Bahkan ketika kerajaan
Sriwijaya masih berdiri kokohdan menguasai hampir seluruh wilayah Asia Tenggara.Mengenai penyebaran Islam di Indonesia pada awal
kedatangannya,diketahui bahwa para da’i dan ulama pada masa itu menggunakan
enam (6)saluran sebagai alat penyebaran Islam dengan cara damai. Keenam salurantersebut
yaitu:
1.
Perdagangan
2.
Dakwah/tabligh
3.
Perkawinan
4.
Pendidikan
5.
Tasawuf dan Tarekat
6.
Kesenian
Selanjutnya
dalam perkembangannya setelah banyak kerajaan-kerajaan Islam menjadi kerajaan yang kuat, penyebaran Islam
juga dilakukandengan jalan Ekspansi dan Invansi ke daerah-daerah sekitar
wilayah kerajaan.Kerajaan Islam yang berdiri pada sekitar abad 9 M hingga abad
ke-19antara lain yaitu:
1. Kerajaan
Perlak
2.
Kerajaan Samudra Pasai
3.
Kerajaan Aceh Darussalam
4.
Kerajaan Demak
5.
Kerajaan Pajang
6.
Kerajaan Mataram
7.
Kerajaan Cirebon
8.
Kerajaan Banten
9.
Kerajaan Banjar
10. Kerajaan
Sukadana
11. Kerajaan Kutai
12. Kerajaan
Ternate
13. Kerajaan
Gowa-Tallo
Kerajaan-kerajaan
kecil lainnya yang tidak tercantum dalam daftar kerajaan
diatas dikarenakan kerajaan tersebut telah tunduk dibawah kekuasaan
negeri/kerajaan lain seperti kerajaan Tidore, Bacan, Jailolo, Obidan Loloda
yang berada dibawah kekuasaan Ternate, dan Kerajaan Bugis(Luwu, Wajo, Soppeng
dan Bone) termasuk wilayah kerajaan Gowa-Tallo.,dan masih banyak lagi kerajaan dibawah kekuasaan Demak
Bintoro.Berdasarkan proses berdirinya
kerajaan-kerajaan Islam yang tersebutdiatas,
secara garis besar kerajaan-kerajaan Islam tersebut dapat dibagimenjadi
3 (tiga) kelompok.
Daftar pustaka
Amin, Samsul Munir, 2009,
Sejarah
Peradaban Islam
, Amzah: Jakarta.Hasymy, Ahmad,
1989, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia,PT al-Ma’arif.http://acehpedia.org/Kerajaan_Perlak ,25 Desember 2011 pukul 20:34http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Cirebon,26 Desember 2011, 10:23http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Cirebon,26 Desember 2011, 15.30http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Gowa,24 Desember 2011 23:20http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Kutai_Kartanegara,25 Desember 2011,12:21http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Perlak ,25 Desember 20:40http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Samudera_Pasai, 26 Desember 201106:55http://melayuonline.com/ind/history/dig/337,25 Desember 2011 22:05http://melayuonline.com/ind/history/dig/37125 Desember 2011 pukul 20.34http://tokohsufi.wordpress.com/2009/11/20/raden-patah/, 25 Desember 2011,20:00Karim,
Abdul, 2009, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Pustaka
Book Publisher: Yogyakarta.Rifai, Muhammad 2010,
KH.
Wahab Hasbullah Biografi Singkat 1888-1971
,Garasi: Yogyakarta.Sunanto,
Musyrifah, 2005,
Sejarah
Peradaban Islam
, Rajawali Pers: Jakarta.Syukur,
Fatah, 2010,
Sejarah
Peradaban Islam
, Pustaka Rizki Putra: Semarang.
id.wikipedia.org/wiki/
Raden
_
Patah,
24 Desember 2011, 11:07Yatim, Badri
, 2010.
Sejarah
Peradaban Islam
, Rajawali Pers: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar