Selasa, 05 April 2016

peradapan islam di indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

a)      LATAR BELAKANG
Indonesia sampai saat ini dikenal sebagai negara berpenduduk muslimterbanyak di dunia. Penyebaran agama Islam di Indonesia tentunya merupakanhal yang menarik untuk dikaji. Mengingat wilayah Indonesia yang berupakepulauan yang letaknya jauh dari sumber lahirnya Islam (Jazirah Arab), selainitu satu hal lain yang perlu diingat bahwa sebelum Islam datang, masyarakatIndonesia telah berabad-abad mengenal ajaran Hindu dan Budha. Jika melihatkeadaan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa bukanlah dengan carasembarang Islam berhasil disebarkan di Indonesia hingga bisa berkembang pesat dan tetap bertahan hingga saat ini.Pembahasan mengenai penyebaran Islam di Indonesia tentunya tidak cukup hanya dengan mempelajari metode dakwah dan penyebaran Islam yangdilakukan oleh para ulama Islam ketika awal penyebaran saja. Namun juga berkenaan dengan sifat, tingkah laku dan keadaan masyarakat Indonesia padasaat itu. Mengenai hal-hal yang menjadi penyebab mereka memilih berpindahke agama Islam alih-alih tetap mempertahankan ajaran agama sebelumnya.Salah satu cara yang paling mudah untuk mengetahui proses penyebaran Islam di Indonesia serta hal-hal yang menjadi penyebab sebagianmasyarakat Indonesia beralih ke agama Islam adalah dengan mengetahuisejarah-sejarah awal peradaban Islam dimulai. Untuk itu, dalam makalah ini penulis berusaha mengungkapkan sederet bukti sejarah peradaban Islam padamasa awal penyebaran Islam di Nusantara khususnya pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara.











BAB II
PEMBAHASAN

1.      Awal mula masuknya Islam di IndonesiaSejarah awal mulanya terbentuknya peradaban Islam di Indonesiacukup rumit. Banyak sarjana yang saling berbeda pendapat kapan Islam mulai muncul di Indonesia. Apabila digolongkan, setidaknya terdapat tiga(3) pendapat yang mewakili pendapat-pendapat para sarjana sejarahmengenai awal masuknya Islam di Indonesia:
a)      Pendapat pertama, yaitu pendapat para orientalis Barat, diantaranyaSnouck Hurgonje yang berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 dari negeri Gujarat dan bukan dari Arab langsung.Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya Makam Sultan Malik al-Saleh penguasa pertama Samudra Pasai, kerajaan Islam pertama(menurut Snouck Hurgonje). Selanjutnya menurutnya Malik al-Salehadalah merupakan keturunan Gujarat. b.Pendapat kedua dikemukan oleh para Sarjana Muslim, diantaranyayaitu Prof. Hamka. Hamka dan teman-temannya berpendapat bahwaIslam sudah mulai masuk Indonesia pada abad ke-1 H atau sekitar abad ke-7 M. Buktinya yaitu bahwa jalur pelayaran dari Arab, India,melalui selat Malaka yang menghubungkan Dinasti Umayah denganKekaisaran Dinasti Tang di China dan Sriwijaya di Asia Tenggara,telah ramai dan bersifat internasional, sejak abad ke-7 M, jauhsebelum Samudra Pasai berdiri.c.Pendapat ketiga berasal dari para Sarjana Muslim kontemporer seperti Taufik Abdullah, yang berusaha mengkompromikan keduanya.Menurutnya memang benar apabila dikatakan Islam telah masuk kewilayah Indonesia sejak abad ke-7 M, tetapi masih dianut olehsebagian orang yang berdomisili disekitar pelabuhan. Barulah Islammasuk secara besar-besaran dan memiliki kekuatan politik padasekitar abad ke-13 yaitu pada masa kerajaan Samudra Pasai.Kenyataannya dalam perkembangan sejarah Indonesia dari ketiga pendapat para sarjana sejarah tersebut, pendapat kedualah yang palingmendekati kebenaran. Hal ini dibuktikan dengan diketemukan bukti sejarah mengenai kerajaan Perlak yang sudah berdiri sejak permulaan abadke-9 M, jauh sebelum Samudra Pasai lahir. Bahkan bisa dibilang hampir  bersamaan dengan Imperium penguasa Asia Tenggara pada masa itu,kerajaan Sriwijaya.Berkenaan dengan proses penyebaran Islam di Indonesia, hampir seluruh sarjana sejarah sepakat bahwa awal mula penyebaran Islam adalahmelalui jalan damai bukan dengan jalan ekspansi sebagaimana yang terjadidi Timur Tengah kala itu.Setidaknya terdapat enam (6) saluran yang dijadikan oleh para da’imuslim dalam menyebarkan agamanya:
1.      Perdagangan,hal ini yang biasanya dilakukan oleh pedagangmuslim baik dari Arab, Maroko, Mesir maupun Gujarat. Merekamengenalkan agama (Islam) mereka kepada para penduduk lokaltempat mereka berlabuh. Sikap yang menjadi ciri pedagang muslim pada waktu itu adalah jujur dan amanah, sehingga berhasil menarik simpati banyak penduduk lokal.
2.      Dakwah/tabligh, yaitu yang sering kali dilakukan oleh para pengembara muslim. Mereka biasanya ikut serta dengan rombongan pedagang untuk kemudian selanjutnya mengembara ke tempat lainkemudian disana mereka akan memperkenalkan agama Islam kepada penduduk setempat.
3.      Perkawinan, sebagian pedagang muslim biasanya akan ada yangmenetap di suatu tempat dan mulai mempunyai pengaruh dalam perdagangan di wilayah tersebut. Kemudian karena kedudukkanmereka tersebut, banyak pedagang muslim yang dapat menikahiketurunan para bangsawan bahkan keluarga kerajaan, tentunya setelahsebelumnya masuk Islam terlebih dahulu. Dengan demikian lambatlaun pengaruh kekuasaan dapat didominasi oleh keturunan muslim.
4.      Pendidikan, setelah kedudukan umat Islam mantap, dan menguasaikekuatan ekonomi. Selanjutnya pusat pendidikan Islamlah yangselanjutnya mengambil peran penting dalam penyebaran dakwahIslam. Sebut saja Samudra Pasai yang pada masa jayanya dijadikan pusat pendidikan agama Islam sekaligus pusat dakwah pertama yangdidatangi oleh santri-santri lokal. Selain itu pesantren/pusat pendidikan Islam pada kala itu juga digunakan sebagai wadah penggemblengan kader-kader politik selain sebagai tempat pembelajaran bagi masyarakat muslim. Sebut saja pesantren-pesantrendi Jawa seperti; Pesantren Gunung Jati, yang menelorkan SunanGunungjati, pendiri Kerajaan Cirebon; Pesantren Ampel Denta yangmendidik Raden Patah, sehingga berhasil mendirikan Kerajaan IslamPertama di tanah Jawa; dan pesantren Giri, yang berhasil mendidik Sultan Zainal Abidin, penguasa Gowa-Tallo (Makassar).
5.      Tasawuf dan Tarekat, ajaran tasawuf/tarekat sangat identik denganajaran teosofi yang bercampur dengan hal-hal magis serta amalan-amalan tertentu.Hal ini banyak memiliki persamaan dengan ajaran masyarakat Indonesia pada kala itu yaitu ajaran Hindu dan Budha.Sehingga ajaran agama baru tersebut (Islam versi sufi) lebih mudahditerima oleh mereka, disamping kelebihan agama Islam yang manatidak mengenal kasta, tidak seperti agama mereka sebelum merekayang mengenal kasta. Pada perkembangan selanjutnya, beberapa sufiakhirnya mendapat kedudukan sebagai penasehat kerajaan.
6.      Kesenian, sarana dakwah yang satu ini merupakan yang palingsering dipakai terutama di pulau Jawa. Walisongo sebagai penyebar agama Islam di Jawa paling sering memakai sarana kesenian sebagaialat dakwah mereka. Sebut saja Sunan Kalijaga dengan wayang kulitdan syair Ilir-ilirnya dan Sunang Bonang dengan Gamelannya
Keenam saluran tersebut merupakan saluran-saluran yang paling banyak dipakai oleh da’i dan ulama muslim dalam menyebarkan agamaIslam pada masa permulaan Islam di Indonesia. Namun tidak dipungkiri bahwa dalam perkembangan selanjutnya banyak kerajaan Islam yangmelakukan perluasan Islam dengan cara kekerasan (perang).2.Kerajaan-kerajaan Islam di IndonesiaKerajaan-kerajaan Islam di Indonesia ternyata telah mulai berdirisejak abad ke-9. Jauh ketika kerajaan raksasa Sriwijaya masih menguasaiwilayah Asia Tenggara. Berikut beberapa kerajaan besar Islam yang berdiriselama kurun waktu antara abad ke 9 hingga abad ke 19, kerajaan-kerajaantersebut antara lain:a.Kerajaan Perlak Kesultanan Perlak merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia.Kesultanan Perlak berdiri dari selama kurang lebih 4,5 (empat setengah)abad yaitu dari tahun 840 - 1292 M, sebelum akhirnya bergabung dengankerajaan Samudra Pasai.
Sebenarnya jauh sebelum Kesultanan Perlak  berdiri, di wilayah tersebut telah berdiri kerajaan/negeri Perlak yang manaraja dan rakyatnya merupakan keturunan dari Maharaja Pho He La dan para pengikutnya.
Pada awal abad ke-9 M, rombongan berjumlah 100 orang dariTimur Tengah menuju pantai Sumatera yang dipimpin oleh NakhodaKhilafah. Rombongan ini bertujuan untuk berdagang sekaligus membawasejumlah da'i yang bertugas untuk membawa dan menyebarkan Islam kePerlak. Dalam waktu kurang dari setengah abad, raja dan rakyat Perlak meninggalkan agama lama mereka (Hindu dan Buddha), yang kemudiansecara sukarela berbondong-bondong memeluk Islam.
Perkembangan selanjutnya sebagian besar rombongan dakwahtersebut menetap dan menikah dengan penduduk setempat. Salah satunyayaitu Sayyid Ali bin Muhammad bin Ja'far Shadiq, prajurit keturunanQuraisy yang dinikahkan dengan seorang Putri Makhdum Tansyuri, salahsatu adik dari Meurah Perlak yang bernama Syahir Nuwi. Dari Perkawinantersebut lahirlah Sayid Abdul Aziz, yang kemudian hari menjadi sultan pertama dari Kesultanan Perlak pada tahun 840 M dengan gelar SultanAlaiddin Sayid Maulana Abdul Azis Shah (840-864 M).
Kesultanan Perlak pada awal berdirinya adalah menganut aliranSyiah. Selama berpuluh-puluh tahun kesultanan Perlak mendapatdukungan penuh dari Dinasti Fatimiah di Mesir. Barulah pada awal abadke-12 ketika dinasti Fatimiah telah hancur dan dinasti Mamaluk berkuasa, pengaruh Syiah di Perlak semakin tergeser dengan Aliran Sunni.Mengenai aliran Sunni, aliran ini baru masuk ke Perlak pada masa pemerintahan sultan ke-3 Perlak yaitu Sultan Alaiddin Syed MaulanaAbbas Shah (888-913 M). Setelah sultan tersebut meninggal terjadilah pergolakkan antara Syiah dan Sunni dalam perebutan kekuasaan di Perlak.Sehingga sejak tahun 913 M hingga tahun 983 M kekuasaan KesultananPerlak silih berganti antara Sunni dan Syiah. Baru pada tahun 983 Msetelah sultan ke- 7 Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Shah JohanBerdaulat meninggal, kerajaan Perlak dibagi menjadi dua bagian, yaituPerlak Pesisir (Syiah) dipimpin oleh Sultan Alaiddin Sayid Maulana Shah(986 – 988) M dan Perlak Pedalaman (Sunni) dipimpin oleh SultanMakhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat (986 – 1023 M).Kesultanan Perlak kembali bersatu ketika terjadi penyerangan olehkerajaan Sriwijaya pada tahun 988 M yang menewaskan di Sultan Alaiddin Sayid Maulana Shah (Perak Pesisir/Syiah). Rakyat Perlak bersatu melawan Kerajaan Sriwijaya dibawah pimpinan Sultan MakhdumAlaiddin Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat (Sunni) dan berhasilmengalahkan dan mengusir pasukan Sriwijaya pada tahun 1006 M.Selanjutnya kekuasaan kesultanan Perlak hingga sultan terakhir (1292 M)secara turun temurun dipegang oleh keturunan Sultan Makhdum AlaiddinMalik Ibrahim Shah Johan Berdaulat yang beraliran Sunni.Selama Kurang lebih 4,5 abad berdiri, kesultanan Perlak telahdipimpin oleh 18 sultan, urutan sultan-sultan Perlak tersebut yaitu:
1)      Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah (840-864)2)Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Rahim Shah (864-888)3)Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Shah (888-913)4)Sultan Alaiddin Syed Maulana Ali Mughat Shah (915-918)5)Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Kadir Shah Johan Berdaulat(928-932)6)Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah JohanBerdaulat (932-956)7)Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Malik Shah Johan Berdaulat (956-983)8)Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ibrahim Shah Johan Berdaulat (986-1023)9)Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Shah Johan Berdaulat(1023-1059)10)Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mansur Shah Johan Berdaulat (1059-1078)11)Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdullah Shah Johan Berdaulat(1078-1109)12)Sultan Makhdum Alaiddin Malik Ahmad Shah Johan Berdaulat (1109-1135)13)Sultan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Shah Johan Berdaulat(1135-1160).
Kerajaan Samudra Pasai didirikan oleh Meurah Selu yangsebelumnya beragama Hindu, kemudian memeluk Islam setelah menerimadakwah dari para ulama Syiah dari wilayah Perlak. Meurah Selu adalah putra dari Meurah Gajah, penguasa wilayah Pasai pada sebelumnya.Meurah Selu kemudian menganut ke aliran Sunni Syafi’iyah setelah bertemu dengan Syaikh Ismail, utusan penguasa Dinasti Mamaluk padamasa itu, yang di utus untuk meluruskan ajaran Syiah sisa peninggalanDinasti Fatimiah ke ajaran Sunni. Setelah pertemuan tersebut, kemudiania mengganti namanya dengan gelar pemberian Syaikh Ismail yaitu Malik Al-Saleh.
Malik Al-Saleh memerintah kerajaan Samudra Pasai kurang lebih29 tahun. Setelah menganut Islam Sunni beliau merupakan raja yang paling gencar memerangi Syiah pada masa itu. Selanjutnya Malik Al-Salehmenikahi Putri Ganggang Sari, Putri dari Sultan Perlak ke-17 SultanMakhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II Johan Berdaulat.Dari pernikahan tersebut kemudian lahirlah raja Pasai berikutnya yaituMahmud Malik Al-Dzahir.Pada masa Mahmud Malik Al-Dzahir, Samudra Pasai mengalami perkembangan yang cukup pesat. Selain perdagangan yang semakinmaju,pada masa Mahmud Malik Al-Dzahir juga berhasil menguasaiwilayah-wilayah lain disekitar Pasai. Salah satu perluasan wilayah yangcukup berpengaruh yaitu ketika kesultanan Perlak, kesultanan milik kakeknya sendiri, menyerahkan diri kepada Samudra Pasai setelah Sultanterakhir mereka Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz JohanBerdaulat meninggal dunia.

Dengan demikian Wilayah Samudra Pasai pada masa itu telah meliputi Pasai, Perlak dan negeri-negeri kecil disekitar keduanya.
Sekitar tahun 1345 M , pada masa pemerintahan Manshur Malik Al-Dzahir (raja pasai ke-3), Samudra Pasai mendapat Serangan dariMajapahit. Serangan tersebut menyebabkan Manshur Malik Al-Dzahir tewas dan keluarga kerajaan terpaksa melarikan diri dari ibukota. Baru pada tahun 1350 M invansi militer Majapahit dapat dipadamkan olehAhmad Malik Al-Dzahir. 
Kerajaan Samudra Pasai kembali bangkit ketika masa pemerintahan Zainal Abidin Malik Al-Dzahir. Namun pada tahun 1405 M,Zainal Abidin Malik Al-Dzahir tewas terbunuh oleh Raja dari kerajaan Nakur ketika terjadi penyerangan. Selanjutnya pemerintahan diambil aliholeh istrinya Ratu Nahrasiyah.Selama hampir 2,5 abad Kerajaan Samudra Pasai Berdiri, kerajaan ini telah dipimpin oleh 11 Raja dan seorang Ratu, Raja-raja Pasai tersebut secara urut yaitu:
1)      Malik al-Saleh (1297 - 1326 M)
2)      Mahmud Malik Al-Dzahir (1326 - 1345 M)3)
3)      Manshur Malik Al-Dzahir (1345 – 1346 M)4)
4)      Ahmad Malik Al-Dzahir (1346-1383 M)5)
5)      Zainal Abidin Malik Al-Dzahir (1383 – 1405 M)
6)      Nahrasiyah (1405 – 1409 M) Janda dari Zainal Abidin Malik Al-Dzahir 
7)      Sultan Salah ad-Din (1409-1412 M) Menikah dengan Nahrasiyah
8)      Abu Zaid Malik Al-Dzahir (1412-1455 M)
9)      Sultan Makhdum Alaiddin Malik Usman Shah Johan Berdaulat (1160-1173)15)
10)  Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Shah Johan Berdaulat(1173-1200)16)
11)  Sultan Makhdum Alaiddin Abdul Jalil Shah Johan Berdaulat (1200-1230)17)
12)  Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II JohanBerdaulat (1230-1267)18)
13)  Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat (1267-1292)
14)  Kesultanan Perlak berakhir setelah Sultan yang ke-18, SultanMakhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat meninggal padatahun 1292.Kesultanan Perlak kemudian menyatu dengan Kerajaan Samudera Pasai di bawah kekuasaan Sultan Muhammad Malik Al Zahir  putera dari al-Malik al-Saleh juga merupakan cucu dari Sultan MakhdumAlaiddin Malik Muhammad Amin Shah II Johan Berdaulat. Setelah sebelumnya sultan Perlak yang ke-17 Sultan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Shah II Johan Berdaulat (1230-1267), menikahkansalah satu putrinya dengan dengan Raja Kerajaan Samudera Pasai, Sultanal-Malik al-Saleh.

2.      Kerajaan samudra pasai
Kerajaan Samudra Pasai, adalah kerajaan kedua yang berdiri diIndonesia. Sebelumnya dalam beberapa sumber sejarah dikatakan bahwaSamudra Pasai merupakan Kerajaan Islam Pertama. Pernyataan tersebutmerunut kepada pendapat para ahli sejarah dan para orientalis pada akhir abad 19 hingga awal abad 20, sebelum bukti-bukti mengenai kerajaanPerlak ditemukan. Hal tersebut dapat di maklum, dikarenakan pada masaitu bukti-bukti sejarah masih relatif terbatas sedangkan peninggalankerajaan Perlak sebanyak kerajaan Samudra Pasai yang lebih maju danlebih banyak meninggalkan bukti-bukti sejarah.hubungan dengan kerajaan Turki Usmani dalam bidang militer, sehinggakekuatan militer kerajaan Aceh pada masa itu amat disegani.Puncak kejayaan Aceh terjadi pada masa Sultan Iskandar Muda(1608-1637 M), pada masa itu Kerajaan Aceh wilayah kekuasaannyameliputi wilayah pesisir Timur dan Barat Sumatra, dari Aceh, Tanah Gayodan Minangkabau.
Setelah Iskandar Muda meninggal dunia kepemimpinan diganti oleh Iskandar Tsani. Berbeda dengan Iskandar muda, Iskandar Tsanidinilai kurang cakap dalam memimpin wilayah kerajaan yang cukup besar  pada masa itu. Selanjutnya sepeninggalan Iskandar Tsani lambat launkerajaan Aceh mengalami kemunduran, bahkan menjelang abad ke-18 M kerajaan Aceh merupakan bayangan belaka dari masa silamnya.
3.      Kerajaan demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di pulau Jawa.Kerajaan Demak berdiri ketika kekuasaan kerajaan Majapahit semakinmelemah. Hal ini memberi peluang bagi penguasa-penguasa di luar pusatkekuasaan Majapahit, terutama di wilayah pesisir, untuk mendirikan pusat- pusat kekuasaan yang independen.Salah satu contohnya yaitu Kerajaan Demak. Dengan dukungan penuh Sunan Ampel dan Walisongo penguasaiwilayah pesisir utara pulau Jawa, Raden Patah, murid Sunan Ampel,diangkat sebagai Raja Pertama kerajaan Demak.Terdapat banyak versi cerita mengenai asal-usul Raden Patah.Menurut Babad Tanah Jawi, Raden Patah adalah merupakan anak dariPrabu Brawijaya, Raja Majapahit terakhir versi Babad Tanah Jawi, denganSelir Keturunan Cina. Karena Permaisuri merasa cemburu dengan Selir tersebut, maka Selir Cina tersebut diasingkan ke Palembang ketika sedanghamil. Di negeri Palembang itulah Raden Patah dilahirkan.Selanjutnya setelah besar Raden Patah berguru kepada Sunan Ampel. Kemudiandiangkat oleh Brawijaya sebagai menjadi penguasa di daerah Bintoro(Demak) setelah berhasil membuka hutan Glagahwangi menjadi sebuah pesantren. Sejak saat itu pula Raden Patah diakui sebagai putra oleh Prabu Brawijaya.
Atas dukungan dan bimbingan Walisongo khususnya gurunya,Sunan Ampel, Raden Patah akhirnya memimpin Demak menjadi kerajaanIslam yang berdiri sendiri. Dan diberi gelar oleh Senopati Jimbun Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama.Raden Patah memerintah Demak hingga tahun 1507. Kemudiandigantikan oleh anaknya, Pangeran Sabrang Lor yang bergelar Pati Unus.Selanjutnya pada tahun 1524 Pati Unus digantikan oleh SultanTrenggono yang diangkat oleh Sunan Gunung Jati. Sultan Trenggonomemerintah hingga tahun 1546 M. Pada masa ini, penyebaran dakwahIslam mengalami perkembangan pesat. Islam dikembangkan keseluruhwilayah Jawa bahkan hingga Kalimantan Selatan. Pada tahun 1527diadakan penaklukan Sunda Kelapa yang dipimpin oleh Fatahilah, dan pada tahun itu pula kerajaan Majapahit berhasil ditaklukan.Sultan Trenggono tewas dalam penyerangan ke wilayahBlambangan kemudian digantikan oleh anak sulungnya yaitu SunanPrawoto. Pemerintahan Sunan Prawoto tidak berlangsung lama karenaSunan Prawoto dibunuh oleh Aria Panangsang, adipati Jipang(Bojonegoro), pada saat terjadi pemberontakan tahun 1549. Tak lamakemudian Aria Panangsang berhasil dibunuh oleh Raden Mas Karebet(Jaka Tingkir). Selanjutnya oleh Jaka Tingkir Pemerintahan Demak dipindah ke Pajang.

4.      Kerajaan Pajang
Kerajaan Pajang adalah dianggap sebagai penerus kekuasaanKerajaan Demak. Raja Pertamanya yaitu Raden Mas Karebet atau lebihdikenal dengan nama Jaka Tingkir merupakan menantu dari SultanTrenggono, yang dipercayai memimpin wilayah Pajang. Menurut beberapa sumber ia merupakan keturunan dari Raja Majapahit Lembu Peteng, yangkemudian nantinya akan menurunkan keturunan yang merupakan salah satu ulama besar pada zaman kemerdekaan Indonesia KH. Abdul Wahab Hasbullah.Setelah kematian Sultan Trenggono, ibu kota kerajaan Demak mengalami kekacauan. Terjadi beberapa pemberontakan yang dilakukanoleh para adipati. Puncak dari pemberontakan tersebut yaitu denganterbunuhnya Sunan Prawoto, Raja Demak setelah Sultan Trenggono, ditangan Aria Panangsang. Mendengar kabar tersebut Jaka Tingkir yangmerupakan adik ipar dari Sunan Prawoto, segera turun tangan. Akhir AriaPanangsang dapat dibunuh oleh Jaka Tingkir.Setelah itu, Jaka Tingkir sebagai pewaris tahta kerajaan Demak sepeninggalannya Sunan Prawoto akhirnya memerintahkan agar seluruhharta pusaka kerajaan Demak dipindahkan ke Pajang.Dengan demikian berakhirlah pemerintahan kerajaan Demak dan secara resmi berdirilahkerajaan Demak.Setelah menjadi raja yang berpengaruh di wilayah Jawa, Jaka Tingkir kemudian bergelar Sultan Adiwijaya.
Sultan Adiwijaya meninggal pada tahun 1587 dan digantikan olehmenantunya, Aria Pangiri, putra dari Sunan Prawoto. Selama 38 tahunmasa pemerintahannya banyak perkembangan yang dilakukannya, seperti; perluasan wilayah hingga daerah Madiun, Blora dan Kediri. Juga berkembangnya kesenian dan kesustraan daerah pesisir di wilayah pedalaman Jawa.
Aria Pangiri tidak berkuasa lama, karena harus rela diusir olehPangeran Benawa, putra Sultan Adiwijaya yang tidak puas hanyadijadikan Adipati Jipang. Pangeran Benawa mengambil alih kekuasaanPajang pada tahun 1588 M dengan bantuan Senopati Mataram Islam.Sebagai ganti atas bantuannya, Senopati Mataram meminta “PusakaKerajaan” Pajang. Dengan demikian secara tidak langsung kerajaanPajang telah menyerahkan kekuasaannya kepada kerajaan Mataram,Pangeran Benawa masih diangkat menjadi raja pada saat itu. Selanjutnyakerajaan Pajang tetap berdiri hingga tahun 1618 ketika kerajaan inimelakukan pemberontakan terhadap Mataram dan berhasil dipadamkanoleh Sultan Agung.

5.      Kerajaan Mataram
Awal berdirinya kerajaan Mataram adalah ketika Sultan
Adiwijayameminta bantuan kepada Ki Ageng
Pamanahan untuk menumpas pemberontak yang
didalangi Aria Panangsang. Sebagai hadiah
atas perjuangannya tersebut, sultan menghadiahkan wilayah Mataram kepada Ki Ageng Pamanahan. Beliau itulah yang nantinya akan menurunkan raja-raja Mataram.Setelah wafatnya Ki Ageng Pamanahan pada tahun 1584, beliaudigantikan oleh Senopati, putranya. Senopatilah yang dipandang sebagai Sultan pertama kerajaan Mataram. Kedudukkannya diperkuat ketika Kerajaan Pajang pada masa pemerintahan Pangeran Benawa, mengakui berada dibawah kekuasaan Mataram.Senopati kemudian berkeingin mengusai seluruh kerajaan yangdahulu berada kekuasaan Demak dan Pajang. Namun keinginannyatersebut tidak dapat terpenuhi karena para raja-raja dari kerajaan tersebutenggan mengakuinya sebagai penguasa pengganti Demak dan Pajang.Oleh karena itu, melalui peperangan panjang akhirnya beliau dapat menguasai sebagian dari kerajaan-kerajaan tersebut.Senopati meninggal pada tahun 1601 dan digantikan oleh putranyaPangeran Seda Ing Krapyak.Kerajaan Mataram mengalami kejayaan pada masa Sultan Agung, putra Pangeran Seda Ing Krapyak. Pada tahun 1619 seluruh Wilayah JawaTimur telah tunduk dibawah kekuasaannya. Pada masa ini pula kontak senjata dengan VOC mulai terjadi.Sultan Agung wafat pada tahun 1646 dan digantikan olehAmangkurat I. Berbeda dengan ayahnya, karena dinilai tidak cukup cakap, pada masa pemerintahnya Sultan Amangkurat I tidak pernah sepi darikonflik, terutama dengan para ulama dan golongan pesantren. Puncak konflik tersebut yaitu ketika Amangkurat I membunuh kurang lebih 6000ulama beserta para pengikutnya pada tahun 1647.Pemberontakan dari pihak kemudian terus menerus bermunculan hingga akhir hayatnya.Konflik yang berkepanjangan tersebut dan juga keikutsertaan VOC dalam pemerintahan yang menyebabkan kerajaan Mataram semakin terpuruk,yang berakhir dengan terpecahnya Mataram menjadi dua yaitu

a.       Kerajaan Cirebo
Kerajaan Cirebon adalah kerajaan Islam pertama di wilayah JawaBarat. Didirikan oleh Syarif Hidayatullah atau lebih dikenal dengan SunanGunung Jati. Pada awalnya Cirebon sendiri merupakan wilayah darikerajaan Padjajaran yang pada saat itu rajanya belum memeluk Islam.Wilayah Cirebon pada awalnya dibesarkan oleh PangeranWalangsungsang/Pangeran Cakrabuana, putra Prabu Siliwangi dari istrikeduanya Putri Subanglarang, anak Ki gendeng Tapa perintis wilayahCirebon. Pada mulanya Pangeran Walangsungsang adalah merupakan putera mahkota Kerajaan Pajajaran, namun karena beliau memeluk Islammaka beliau hanya diberi hak untuk mengelola wilayah Cirebon saja.Selanjutnya setelah Pangeran Walangsungsang meninggal dunia,digantikan oleh keponakannya, Syarif Hidayatullah/Sunan Gunung Jati.Pada masa kekuasaan Sunan Gunung Jati inilah Cirebon berhasilmembebaskan diri dari wilayah Pajajaran.Sunan Gunung Jati adalah anak dari Larasantang (adik dariPangeran Walangsungsang dan juga putri dari Prabu Siliwangi) yangmenikah dengan Syarif Abdullah, keturunan Bani Hasyim, pada saat naik haji.Pada masa pemerintahannya Sunan Gunung Jati mengembangkanwilayah kekuasaannya ke beberapa daerah lain di wilayah Jawa Baratseperti; Majalengka, Kuningan, Kawali, Banten dan Sunda Kelapa.Pada 1524 Sunan Gunung Jati menguasai Banten danmenjadikannya sebagai pusat perdagangan muslim di Jawa. Setelahkembali ke Cirebon, Banten kemudian diserahkan kepada anaknya SultanHasanuddin.
Selanjutnya pada tahun 1527 M atas prakasa Sunan Gunung Jati,Kerajaan Cirebon beserta Kerajaan Demak Bintoro dan Kerajaan Bantendibawah pimpinan Fatahillah berhasil menaklukan Sunda Kelapa.Sunan Gunung Jati wafat tahun 1658 pada usia 120 tahun dandigantikan oleh Panembahan Ratu I (cucu Sunan Gunung Jati), setelahsebelumnya selama dua tahun diwakili oleh Fatahillah, dan kemudianPanembahan Ratu II (cicit Sunan Gunung Jati). Selanjutnya setelahPanembahan Ratu II, Cirebon dipimpin oleh putranya PanembahanGirilaya.
Sepeninggalan Girilaya Cirebon dipimpin oleh dua Raja yaituMartawijaya/panembahan Sepuh dan Kartawijaya Panembahan Anom,masing-masing memimpin
Kasepuhan dengan gelar Samsudin danKanoman dengan gelar Badrudin.

b.      Kerajaan Banten
Kerajaan Banten didirikan oleh Sunan Gunung Jati pada tahun1527. Pada awal pendiriannya Banten difungsikan sebagai pelabuhan dan pusat perdagangan Islam di wilayah Jawa Barat pada masa itu. Raja pertamanya yaitu Sultan Hasanuddin, putra Sunan Gunung Jati. Iameneruskan perjuangan ayahnya, dan berhasil memperluas wilayah Islamhingga daerah lampung dan wilayah Sumatera Selatan.Setelah Sultan Hasanuddin wafat (1570), pemerintahan Banten beralih kepada Sultan Yusuf. Pada masa pemerintahan Sultan Yusuf,tepatnya tahun 1579, Banten berhasil menaklukkan Kerajaan Pajajaran.Sejak saat itu secara otomatis sebagian besar wilayah pedalaman JawaBarat masuk kedalam wilayah Banten.Pada tahun 1580 Sultan Yusuf meninggal dunia dan digantikanoleh Sultan Muhammad yang saat itu masih kecil. Oleh karena itu,Sebelum Sultan Muhammad dewasa roda pemerintahan Banten diwakilioleh seorang Kali/Qadhi.
Sultan Muhammad gugur pada usia 25 tahun pada saat penyerangan ke Palembang. Beliau meninggalkan seorang putra yangmasih berusia 5 bulan, Sultan Abdul Mafakhir Mahmud Abdul kadir.Sebagaimana keadaan ayahnya sewaktu masih kecil, sang sultan pundiwakili oleh Kali hingga menginjak dewasa. Baru pada tahun 1626 sultan Abdul Mafakhir mulai aktif memegang kekuasaan.Pada masa pemerintahan Abulfath Abdulfath, pengganti SultanAbdul Mafakhir, kerajaan Banten mengalami beberapa kali peperanganmelawan VOC yang berakhir ketika diadakan perjanjian damai pada tahun1659.

c.       Kerajaan Banjar Kerajaan Banjar terletak di daerah Kalimantan Selatan. KerajaanBanjar merupakan kelanjutan dari kerajaan Daha yang beragama Hindu.Awal mula kerajaan ini yaitu ketika terjadi konflik dalam keluargakerajaan. Raja Daha pada waktu itu Raja Sukarama ketika menjelangajalnya berwasiat agar yang menggantikannya adalah cucunya PangeranSamudra, yang pada saat itu masih berusia 7 tahun.Wasiat Raja Sukaramatersebut membuat kaget dan tidak dapat diterima oleh keempat putranya.Setelah Raja Sukarama mangkat, tahta kerajaan dipegang oleh putratertuanya Mangkubumi. Namun Mangkubumi tidak berkuasa, karena dia berhasil dibunuh oleh orang suruhan Tumanggung. AkhirnyaTumanggunglah yang menjadi penguasa Daha setelah itu. Sementara itu, Pangeran Samudra mengasingkan diri wilayahmuara, kemudian dia diasuh oleh seorang Patih bernama Masih. Bersamadengan sang Patih, Pangeran Samudra menghimpun kekuatan untuk melakukan perlawanan. Dalam serangan pertamanya pasukannya berhasilmenguasai Muara Bahan, pelabuhan strategis yang sering dikunjungi oleh pedagang luar.Merasa perlawananannya semakin berat, atas usul sang patih,Pangeran Samudra akhirnya meminta bantuan dari Kerajaan Demak.Kerajaan Demak yang pada saat itu dipimpin oleh Sultan Trenggono bersedia membantunya dengan syarat bahwa setelah kemenangan diraihPangeran Samudra masuk Islam. Persyaratan tersebut kemudian disetujuiPangeran Samudra, kemudian dikirimlah seribu tentara kerajaan Demak dan seorang penghulu bernama Khatib Dayan sebagai juru dakwah kewilayah Kalimantan Selatan tersebut.
Pangeran Samudra akhirnya memperoleh kemenangan dan sesuai janjinya dirinya beserta kerabat kerajaan dan para penduduknya dengansukarela memeluk agama Islam. Setelah masuk Islam beliau diberi gelar Sultan Suryanullah/Suriansyah, sejak saat itu pula beliau menjadi penguasa pertama kerajaan Banjar.Sultan Suryanullah kemudian digantikan oleh putranya, SultanRahmatullah, kemudian Sultan Hidayatullah dan Sultan Musta’inullah/Marhum Panembahan.

d.      Kerajaan Sukadana
Kerajaan Sukadana terletak di Kalimantan Barat. Sejak tahun 1590telah berada dibawah kekuasaan kerajaan Demak Bintoro. Raja Sukadanayang pertama kali memeluk Islam adalah raja Giri Kusuma, beliau sangat berjasa dalam penyebaran Islam di Kalimantan Barat. Selain Giri Kusuma,(1486) merupakan raja pertamanya yang memeluk Islam setelah menerimaajakan dari Maulana Husain. Setelah wafat beliau lebih dikenal denganKolona Marhum.Kolona Marhum digantikan oleh putranya Zainal Abidin (1486-1500). Pada tahun 1495 Zainal Abidin pergi ke tanah Jawa dan bergurukepada Sunan Giri sementara urusan pemerintahan diserahkan kepadawakilnya.Sepulang dari Giri, Zainal Abidin dengan mengajak sahabatnyaTuhubahahul gencar mendakwahkan Islam. Beliau mendakwahkan Islamke kerajaan-kerajaan lain di wilayah Maluku seperti Tidore, Bacan,Jailolo, Obi dan Loloda. Beliau juga melakukan dakwah ke wilayahGowa-Tallo di Makassar yang pada saat itu telah bersahabat baik dengankerajaannya.Sejak pemerintahan Sultan Khairun, kerajaan Ternate terusmenerus melakukan peperangan melawan Portugis. Dimulai ketika SultanKhairun menandatangani kesepakatan aliansi kepada Portugis pada tahun1564. Namun perjanjian tersebut dilanggar sendiri oleh gubernur Portugisuntuk Ternate de Mesquita dengan bertindak semena-mena terhadaprakyat Ternate. Pada tahun 1565 Sultan Khairun memaklumkan perangSabil melawan Portugis. Sultan Khairun terbunuh ketika Portugismenjebaknya dengan mengundangnya untuk melakukan perundingan.Pengganti Sultan Khairun, Sultan Babullah (1570-1583) secaratotal memerangi Portugis dan berhasil mendapatkan kemenangan padatahun 1575 M.

e.       Kerajaan Gowa-TalloKerajaan Gowa telah berdiri sejak abad ke 14 M, yang didirikanoleh seorang raja yang bernama To Manurung. Kemudian bergabungmenjadi satu dengan wilayah Tallo pada masa Tumapa'risi' Kallonna (awal abad 16).Sejak abad 15 M kerajaan ini telah berkembang pesat sebagai pusat perdagangan laut di wilayah Nusantara bagian tengah, sejak saat itu pula kerajaan ini telah sering mendapat ajakan dari Raja-raja Ternate yangmemang telah lama menjalin hubungan baik dengan mereka. Namundakwah dari raja-raja Ternate belum berhasil. Baru pada waktu Dato’ RiBandang datang ke wilayah Gowa Tallo, Islam mulai diterima oleh para penduduk dan para kerabat kerajaan. Akhirnya pada tahun 1605 Tuminangri Gaukanna, raja Gowa-Tallo yang ke-14 memeluk Islam dan bergelar Sultan Alaudin.Pada masa pemerintahan Sultan Alauddin Islam disebarkan dengancepat, sebagaimana tradisi keturunan To Manurung untuk menyampaikankabar baik kepada yang lain. Kerajaan ini segera memberitakan tentangIslam kepada kerajaan-kerajaan lain yaitu; Luwu, Wajo, Soppeng danBone. Luwu menerima dakwah Islam dengan baik. Sedangkan kerajaanWajo, Soppeng dan Bone baru memeluk Islam setelah ditaklukkan terlebihdahulu.Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (1654-1669 M)kerajaan Gowa berkembang meliputi wilayah Sulawesi Selatan, SulawesiTenggara dan pulau-pulau sekitarnya termasuk Sumbawa. Pada masa pemerintahannya ini pula kerajaan Gowa-Tallo tidak pernah sepi dari peperangan dengan Belanda, hingga akhirnya pada tahun 1669 M SultanHasanuddin turun Tahta setelah menandatangani perjanjian dengan pihak Belanda dan digantikan oleh anaknya
Mapasomba/Sultan Amir Hamzah.
Selanjutnya kerajaan Gowa-Tallo hanyalah berupa kerajaan bayangan dibawah kekuasaan Belanda hingga kemerdekaan Republik  Indonesia.
Selama kurun waktu 3 abad setelah itu, hanya sedikit perlawanan kecil yang dilakukan oleh beberapa raja Gowa-Tallo. Rajaterakhir Gowa-Tallo yaitu Sultan Muhammad Abdul Kadir Aidudin, wafattahun 1960.








BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Para sarjana sejarah berbeda pendapat dalam menentukan kapanagama Islam mulai menyebar di Indonesia. Setidaknya terdapat tiga pendapatmengenai hal tersebut:Pertama, pendapat orientalis barat yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13, di bawa oleh para pedagang dari Gujaratdan raja Pasai pertama Malik al-Saleh merupakan keturunan Gujarat.2.Kedua, dari para sarjana muslim yang yakin bahwa Islam masuk Indonesia pada abad ke-7 M/ 1 H, dibawa oleh para pedagang Bani Umayah.3.Ketiga, pendapat sarjana muslim kontemporer yang mengatakan bahwamungkin saja Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M. Namun, perkembangan kebudayaan Islam baru menemukan momentumnya padaabad ke-13 M.Berdasarkan perkembangan penelitian sejarah saat ini, belakangan inidiketahui bahwa pendapat kedualah yang paling kuat. Dibuktikan denganditemukan bekas kerajaan Perlak yang berdiri sejak abad ke-9, jauh sebelumSamudra Pasai berdiri. Bahkan ketika kerajaan Sriwijaya masih berdiri kokohdan menguasai hampir seluruh wilayah Asia Tenggara.Mengenai penyebaran Islam di Indonesia pada awal kedatangannya,diketahui bahwa para da’i dan ulama pada masa itu menggunakan enam (6)saluran sebagai alat penyebaran Islam dengan cara damai. Keenam salurantersebut yaitu:
1.            Perdagangan
2.            Dakwah/tabligh
3.            Perkawinan
4.            Pendidikan
5.            Tasawuf dan Tarekat
6.            Kesenian
Selanjutnya dalam perkembangannya setelah banyak kerajaan-kerajaan Islam menjadi kerajaan yang kuat, penyebaran Islam juga dilakukandengan jalan Ekspansi dan Invansi ke daerah-daerah sekitar wilayah kerajaan.Kerajaan Islam yang berdiri pada sekitar abad 9 M hingga abad ke-19antara lain yaitu:
1.      Kerajaan Perlak
2.      Kerajaan Samudra Pasai
3.      Kerajaan Aceh Darussalam
4.      Kerajaan Demak
5.      Kerajaan Pajang
6.      Kerajaan Mataram
7.      Kerajaan Cirebon
8.      Kerajaan Banten
9.      Kerajaan Banjar
10.  Kerajaan Sukadana
11.  Kerajaan Kutai
12.  Kerajaan Ternate
13.  Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan-kerajaan kecil lainnya yang tidak tercantum dalam daftar kerajaan diatas dikarenakan kerajaan tersebut telah tunduk dibawah kekuasaan negeri/kerajaan lain seperti kerajaan Tidore, Bacan, Jailolo, Obidan Loloda yang berada dibawah kekuasaan Ternate, dan Kerajaan Bugis(Luwu, Wajo, Soppeng dan Bone) termasuk wilayah kerajaan Gowa-Tallo.,dan masih banyak lagi kerajaan dibawah kekuasaan Demak Bintoro.Berdasarkan proses berdirinya kerajaan-kerajaan Islam yang tersebutdiatas, secara garis besar kerajaan-kerajaan Islam tersebut dapat dibagimenjadi 3 (tiga) kelompok.






















Daftar pustaka


Amin, Samsul Munir, 2009,
Sejarah Peradaban Islam
, Amzah: Jakarta.Hasymy, Ahmad, 1989, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia,PT al-Ma’arif.http://acehpedia.org/Kerajaan_Perlak ,25 Desember 2011 pukul 20:34http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Cirebon,26 Desember 2011, 10:23http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Cirebon,26 Desember 2011, 15.30http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Gowa,24 Desember 2011 23:20http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Kutai_Kartanegara,25 Desember 2011,12:21http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Perlak ,25 Desember 20:40http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Samudera_Pasai, 26 Desember 201106:55http://melayuonline.com/ind/history/dig/337,25 Desember 2011 22:05http://melayuonline.com/ind/history/dig/37125 Desember 2011 pukul 20.34http://tokohsufi.wordpress.com/2009/11/20/raden-patah/, 25 Desember 2011,20:00Karim, Abdul, 2009, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Pustaka Book Publisher: Yogyakarta.Rifai, Muhammad 2010,
 KH. Wahab Hasbullah Biografi Singkat 1888-1971
,Garasi: Yogyakarta.Sunanto, Musyrifah, 2005,
Sejarah Peradaban Islam
, Rajawali Pers: Jakarta.Syukur, Fatah, 2010,
Sejarah Peradaban Islam
, Pustaka Rizki Putra: Semarang.
 
id.wikipedia.org/wiki/
Raden
 _ 
Patah,
24 Desember 2011, 11:07Yatim, Badri , 2010.
Sejarah Peradaban Islam
, Rajawali Pers: Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar