Selasa, 05 April 2016

Hadis Ditinjau Dari Segi Kualitasnya

RESUME
Ulumul Hadis

         Membicarakan pembagian hadis dari segi kualitasnya, ini tidak dapat dipisahksn dari pembagian hadis menurut kuantitasnya. Sebagai mana dipahami bahwa dari segi kuantitias hadis dapat dibesakan menjadi hadis mutawatir dan hadis anad.
          Apa itu hadis mutawtir dan hadis ahad? Hadis mutawatir adalah hadis hadis yang di terima secara yaqin bi al-qoti,yaitu nabi muhammad benar-benar bersabda,berbut atau menyatakan di hadapan para sahabat, sedangkan hadis ahad hanyalah memberikan faedah zany(prasangka) dan karnaya harus diadakan penyelidikan lebih lanjut baik yang berhubungan dengan sanad maupun matannya,sehingga status hadis tersebut enjadi jelas apakah diterima atau ditolak.
          Atas ddasar inilhah kemudian para ulama hadis membagi hadis  membagi hadis secara kualitas dan terbagi menjadi dua, yaitu hdis maqbul dan hadis mardud.
1.     Hadis maqbul
           Adalah hadis yang telah memenuhi syarat syarat penerimaan(qabul),yaitu apabila sandnya bersambung, diriwaytkan oleh rawi yang adil lagi dhabith,dan matannya tidak syaz dan tidak ber’ilat. Hadis maqbul dapat digolongkan menjadi hadis shahih dan hasan.
a. hadis shahih
b. pengertian hadis sahih
           secara bahasa hadis shahih dapat didefinisikan sebagai hadis yang tidak sakit maupun memiliki cacat, sedangkan secara terminologis dapat didefinisikan sebagai hadis yang sanadnya bersambung(sampai kepada nabi), diriwaytkan oleh perawi yang dhabith sampai akhir sanad,tidak da kejanggalan dan tidak ber'ilat.
             Menurut imam syafi’I ialah apabila apbila diriwaytkan oleh perawi yang dapat dipercaya pengalaman agamanya, dikenal sebagai orang yang jujur,memahami dengan baik hadis yang diriwayatkan,mengetahui perubahn arti hadis bila terjadi perubahan lafadznya,mampu meriwayakan hadis secara lafadz,terpelihara hafakannya bila meriwayatkan hadis secara lafaz,bunyi hadis yang dia riwyatkan sama dengan hadis yang diriwayatkan oleh orang lain dan terlepas dari tadlis(penyembunyian cacat).
b. syarat syarat hadis sahih
-     sanadnya bersambung
      Maksudnya adalah seluruh rangkaian paara perawi hadis , sejak perawi terakhir sampai kepada para sahabat yang menerima hadis, langsung dari nabi saw.
-         perawinya bersifat adil 
       Kata adil menurut bahasa, bararti lurus, tidak menyimpang, tulus dan jujur.dengan demikian perawi yang adil adalah perawi yang memenuhi syarat sbb:
1)    beragama islam
2)    berstatus mukallaf, yaitu orang yang sudah baligh
3)    melaaksankan ketentuan agama dan meniggalkan larangan nya
4)    memelihara muru’ah,  yaitu rasa malu

-         perwinya bersifat dabith
               Dabith berarti orang yang hafal dengan sempurna.dabith terbagi dua:
a)     dabith shadran, yaitu terpelihara periwayatan dalam ingatan, sejak ia menerima hadis sampai meriwayatkannya pada orang lain.
b)    dabith kitaban, yaitu terpliharanya kebenaran suatu periwayatan melalui ttulisan.

-         tidak syadz (janggal)
 Maksudnya hadis yang matannya tidak bertantangan denngan hadis lain yang lebih kuat atau lebih siqah.
-         tidak berillat
 Maksudnya hadis yang tidak memiliki cacat, kraguan,atau kesamaran didalamnya.

c.pembagian hadis sahih
1.hadis sahih lizatihi
 Ialah hadis yang dirinya sendiri telah memnuhi kriteria kesahihan sebagaimana yang disebutkan,dan tidak memerlukan penguat dari yang linnya.
2.hadis shahih li ghairihi
 Ialah hadis yang kesahihannya dibantu oleh adanya matanatau sanad yang lainnya.
d.tingkatan hadis sahih
perlu diketahui bahwa martabt hadis sahih itu bertingkat tingkat tergantung pada kedabithan dan keadilan para perawinya, berdasarkan martabat yang seperti ini para muhuddisin membagi tingkatan sanad menjadi tiga, yaitu:
1. ashah al-shanid yaitu rangkaian sanad yang paling tinggi derajatnya. Menurut abu ‘abdillah al-hakim dasar penetpan ashah al-asanid ada yang mengkhususkan sahabat tertentu dan ada yang mengkhsuskan pada daerah tertentu.
2. ahsan al sanid,yaitu yang rangkaian sanad yang tingkatannya dibawah tingkat pertama diatas.
3. ad’af al-asanid, yakni rangkaian sanad yang tingkatannya lebah rendah dari tingkatan kedua.
B. Hadis hasan
a. pengertian hadis hasan
 hadis hasan adlah hadis yang telah memenuhi persyartan hadis sahih. Bedanya,adalah pada hadis sahih daya ingat perawinya sempurna, sedangkan pada hadis hasan daya ingat perawinya kurang sempurna. Dengan demikian posisi hadis hasn ini posisinya diantara hadis sahih dan hadis dha’if.

b. macam-macam hadis hasan
-    hadis hasan li-dzatih
 Adalah hadis yang telah memenuhi persyaratan hadis hasan yang telah diuraikan diatas.
-         hadis hasan li-ghairih
 Adalah hadis hasan yang tidak memenuhi persyaratan hadis hasan secara sempurna.dengan kata lain,hadis tersebut dasarnya hadis dhaif akan tetapi karna adanya sanad atau matan lain yang menguatkan maka kedudukan hadis daif trsbut naik derajatnya menjadi hadis hasan li-ghairih.
C.Hadis Dhaif
a. pengertian hadis dhaif
 hadis dhaif adalah hadis yang kehilangan salah satu dari syarat-syarat hadis sahih atau hadis hasan .
b. pembagian hadis dhaif
-  ditinjau dari segi persambungan sanad Terbagi menjadi:
# hadis mursal
 Kata mursal digunakan sebagai istilah untuk menyebutkan suatu hadis yang orang yang meriwayatkannya melepaskan hadis itu langsung kepada nabi, tanpa menyebutkan rawinya.
# hadis munqati
 Muhammad ‘ajjaj mendefinisikan sebagai hadis yang gugur sanadnya di satu tempat atau lebih,atau pada sanadnya disebutkan nama seseorang yang tidak dikenal namanya.
# hadis mu’dhal
Hadis mu’dhal didefinisikan sebagai hadis yang gugur dua perwawinaya secara brrturut turut.

# hadis muallaq
 Secara terminologis hadis muallaq adlah hadis yang dihapus dari awal sandnya seorang perawi atau lebih secara berturut turut.
# hadis mudallas
Didefinisikan sebagai menymbunyikan cacat dlam sanad dan menampakannya pada lahirnya seperti baik.
-         ditinjau dari segi sandaranya Terbagi menjadi:
·        hadis mauquf
Adlah hadis yang diriwayatkan oleh par sahbat baik berupa perkataan,perbuatan atau taqrirnya.periwayatannya baik bersambung atau tidak.
·        hadis maqtu’
Hadis yang diriwayatkan dari tabi’indan disandarkan kepadanya baik perbuatan maupun perkatannya.
-         ditinjau dari segi cacatnya perawi Terbagi menjadi:
·        hadis matruk
Hadis yang perawinya mempunyai cacat al-tuhmah bi al-kadzib,tertuduh dusta.menurut istilah ilmu hadis,yang dimaksud hadis matruk adalh hadis yang terdapat padaa sanadnya perawiyang tertuduh dusta.
·        hadis munkar
 Hadis yang terdapat pada sanadnya seorang perawi yang sangat keliru,atau sering kali lalai dan terlihat kefasikanya secara nyata.
·        hadis mu’allal
Para ulama hadis mendefinisikan sebagai hadis yang apabila diteliti secara ceramat trdapat pada nya I’llat yang merusak keshahihan hadis tersebut meskipun secara lahirnya tidak cacat.

·        hadis mudraj
 Adlah hadis yang terdapat didalamnya tambahan yang bukan bagian dari hadis tersebut.
·        hadis maqlub
 Hadis maqlub adalah mengganti suatu lafadz dengan lafadz yang lain pada sanad hadis atau pada matannya dengan cara mendahulukan atau mengakhirkan.
·        hadis mudhtharib
Hadis yang diriwayatkan dalm beberapa bentuk yang berlawanan yang keduanya sama kuat.
·        hadis mushahhaf

Hadis yang terjadi perubahnan hurufnya baik satu maupun beberapa  dengan perubahn titk,sementara bentuk tulsannya tetap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar